Sabtu, 07 Januari 2012

ALINEA


Nama : Agastian Fajar Anindito
Kelas  : 3 KB 06

Menulis kata tentang ALINEA

1.    Pengertian / Definisi ALINEA ?

       Alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

2.    Jenis-jenis Alinea berdasarkan letak ide pokok ?

a.    Paragraf Deduktif adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf ,yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus).
Contoh paragraf deduktif : " Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda."
b.    Paragraf Induktif adalah kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu,barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan.
Contohnya:  " Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir."

3.    Jenis-jenis Alinea berdasarkan bentuk dan sifat ?

a.    Paragraf Persuasif adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran . Contoh : “Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak pada tempatnya”.
b.    Paragraf argumentasi adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung.
c.    Paragraf naratif adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.
d.    Paragraf deskritif adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
e.    Paragraf eksposisi : adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.

4.    Cara-cara pengembangan Alinea ?

Cara yang di lakukan untuk pengembangan Alinea ini akan bergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan naratif.
      Setelah mempertimbangkan factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku – buku komposisi, disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi.

-----Eyang Sastra Negara----

Kalimat TEPAT / DIKSI



Nama : Agastian Fajar Anindito
Kelas  : 3 KB 06

Menulis tentang pilihan kata yang TEPAT / DIKSI

1.    Apa yang dimaksud dengan pilihan kata ?
            Pilihan kata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(2002 : 264) diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.
Jadi Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari suatu gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kekompok masyarakat pendengar.

2.    Syarat – syarat untuk bisa memilih kata yang tepat ?

a.    Dalam Kaidah Sosial yaitu dalam memilih kata, harus disesuaikan dengan lingkungan pemakai, yang dibedakan atas:
·         Kata Ilmiah dan populer
·         Kata Abstrak/umum dan kata konkret/khusus, misalnya: keadaan, kesehatan, penyakit, penyakit darah. Sebaiknya kita menggunakan kata yang konkret/khusus.
b.    Dalam Kaidah Makna yaitu Dalam lambang objek, pengertian, atau konsep. Kata adalah apa yang diucapkan atau didengar. Kalau kita membaca atau mendengar sebuah kata, dalam benak kita akan timbul gambaran terhadap kata tersebut.
c.    Dalam Kaidah Sintaksis yaitu Dalam penempatan kata sesuai dengan kelompoknya dalam sintaksis, seksama berhubungan dengan kesesuaian antara makna dan pikiran, dan laim berarti kata yang sudah menjadi milik Bahasa Indonesia.

Hal yang utama mengenai diksi menurut Gorys Keraf adalah :
a.    Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
b.    Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari suatu gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kekompok masyarakat pendengar.
c.    Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau pembendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud perbendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa.
3.    Manfaat pilihan Kata yang tepat ?
Manfaatnya pada pilihan kata yang tepat yaitu dengan melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal, membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat, menciptakan komunikasi yang baik dan benar, dan pada mengefektifkan pencapain target komunikasi.

-----Eyang Sastra Negara----

Kalimat Efektif



Nama : Agastian Fajar Anindito
Kelas  : 3 KB 06

Membuat Tulisan Kalimat Efektif :

1.    Apa yang di maksud dengan Kalimat efektif ?
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
Sedangkan Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.

2.    Syarat – syarat yang harus dipenuhi agar kalimat itu efektif dan berikan contoh dari Kalimat efektif dan Tidak efektif ?

·         Keterangan harus ditempatkan setepat – tepatnya dan seterang – terangnya dalam kalimat sehingga sama sekali tidak mengganggu pemahaman. Keterangan yang dimaksud disini mencakup atribut, opsisi, adverbial, dalam bahasa Inggris disebut modifer.
Squinting modifiers ( keteranga menjuling )
Contoh:
Tidak Efektif : Dalam keramaian serupa itu, merekapun tidak mau kalah dengan yang muda-muda, yang jarang terjadi sekali dalam lima tahun.
Efektif : Dalam keramaian serupa itu, yang jarang terjadi sekali dalam lima tahun, merekapun tidak mau kalah dengan yang muda – muda.

·         Subyek dan atau predikat kalimat eksplisit.
Contoh :                   
Tidak efektif : Berhubungan itu mengemukakannya juga minat baca kaum remaja makin menurun.
Efektif : Sehubungan dengan itu, dikemukakannya juga minat baca kaum remaja menurun.

·         Tanda baca harus dapat digunakan sebaik – baiknya. Kalimat yang efektif harus bersih dari kesalahan – kesalahan berikut ini :
Runing on sentences ( fused sentences ) kalimat bertumpukan.
Contoh:
Tidak efektif : kita semua mengemban amanat penderiataan rakyat harus selalu mengupayakan kesejahteraan bangsa kita, baik jasmani maupun rohani.
Efektif  : Kita semua, selaku mengemban amanat penderitaan rakyat, harus selalu mengupayakan kesejahteraan rohani dan jasmani bangsa kita.

Kalimat efektif dibantu pemakaian EYD.
Pemakaian huruf kapital. Huruf kapital digunakan sebagai :
·         Huruf pertama pada awal kalimat
·         Huruf pertama petikan langsung.
·         Huruf pertama dalam ungkapan yang bnerhubungan dengan kitab suci, nama tuhan, termasuk kata gantinya.
·         Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang.

3     Jelaskan sebab – sebab akibat kalimat menjadi tidak efektif :

·         Akibat Kehematan: untuk menjamin kehematan kalimat, setiap unsur kalimat harus berfungsi dengan baik, unsur yang tidak mendukung makna kalimat harus dihindarkan.
·         Akibat Kevariasian: kalimat dapat dilakukan dengan variasi struktur, diksi, dan gaya asalkan variasi tersebut tidak menimbulkan perubahan makna kalimat yang dapat menimbulkan salah pemahaman atau salah komunikasi.
·         Akibat Ketepatan Ejaan: kecermatan menggunakan ejaan dan tanda baca dapat menentukan kualitas penyajian data. Sebaliknya, kesalahan ejaan dapat menimbulkan kesalahan komunikasi yang fatal.

-----Eyang Sastra Negara----